International Conference atau Konferensi Internasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) ke-1 yang diselenggarakan secara luring merupakan kerjasama antara FPPTI (Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia) Pusat, FPPTI Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Universitas Islam Negeri Mataram. Tema KPPTI ke-1, 2022 yaitu: Academic Library and Librarian Profession in the Big Wave of Disruptive Change. Tema ini dianggap penting untuk mendorong terwujudnya perpustakaan inovatif dan pustakawan cerdas di Indonesia.
Kegiatan Konferensi Internasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (KPPTI) secara luring ( offline), bertempat di The Jayakarta Hotel Resort and Spa, Lombok, Nusa Tenggara Barat. KPPTI 2022 terdiri dari berbagai kegiatan besar, yaitu: Seminar Nasional, Call for Papers, Seminar Internasional dan Workshop.
Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 138 Pustakawan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta dari berbagai provinsi di Indonesia. Adapun perwakilan Perpustakaan Universitas Medan Area yang hadir dalam acara ini adalah Kepala Pepustakaan Muhammad Muslim Nasution, S. Pd.I, M.Hum. dan Pustakawan Diky Aditya S. Sos.
Pada hari pertama (27/10), Konferensi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia di hari pertama dibuka oleh Ketua Umum FPPTI Pusat, Mariyah, S.Sos., M.Hum. dari Universitas Indonesia. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa profesi kepustakawanan ke depan akan menghadapi gelombang perubahaan (disruptive) yang menuntut setiap Pustakawan harus beradaptasi dan membuat inovasi untuk berperan dalam gelombang tersebut.
Kemampuan melakukan inovasi dan adaptasi di era disruptif ini tidak muncul begitu saja. Sangat diperlukan kemauan untuk meningkatkan kompetensi baik secara invidual maupun secara kolegial. Peningkatan kompetensi dengan menumbuhkan konsep belajar secara berkelanjutan harus didukung juga dengan media pengembangan kompetensi pustakawan, seperti konferensi, seminar, training, workshop bahkan kesempatan melakukan studi banding, penulisan ilmiah atau kegiatan apapun yang memiliki fokus pada pengembangan kompetensi secara kontekstual dan up to date.
Selain itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UIN Mataram, Prof. Dr. Adi Fadli, M.Ag., juga memberikan sambutan dalam konferensi ini. Beliau menyampaikan bahwa perpustakaan sebagai jantungnya perguruan tinggi harus menerapkan ICT (Information and Communication Technology) dalam pengelolaannya. Beliau juga mengucapkan terima kasih telah diberi kepercayaan oleh FPPTI menjadi tuan rumah kegiatan KPPTI.
Dalam konferensi ini, FPPTI juga mengundang Ketua Forum Rektor Indonesia 2022, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng., sebagai Keynote Speaker. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan bahwa Pustakawan Perguruan Tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung Perguruan Tinggi di Indonesia untuk melakukan berbagai inovasi dan perubahan.
Seminar Nasional, Tema: Academic Library for Supporting Academic Learning Environment
Hari pertama dibuka dengan Seminar Nasional mengenai Academic Library & Librarian Profession in the Big Wave of Disruptive Change dengan dua pembicara, Prof. Dr. Paulina Pannen, M.L.S. dari ICE Institute dan Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit., M.Sc., MBA., Mphil., MA dari Universitas Pradita, dengan Moderator Dhama Gustiar Baskoro, S.S. M.Pd. Kedua pembicara menyampaikan terkait hal-hal yang akan dihadapi pustakawan dengan adanya gelombang disrupsi dan juga mendorong pustakawan dan perpustakaan perguruan tinggi sebagai lembaga untuk melakukan inovasi, misalnya menyediakan ruang belajar maya/virtual/metaverse hingga meningkatkan profesionalitasnya.
Call for Paper, dengan Beberapa Tema yang Dilaksanakan Secara Paralel
Pada hari pertama, juga dipresentasikan Call for Papers dari 9 peserta yang telah lolos tahap seleksi sebelumnya. Penulis Call for Paper KPPTI kemudian mempresentasikan hasil temuannya di hadapan peserta KPPTI yang digelar secara paralel di dua ruangan yaitu Ruang Ballroom dan Ruang Rinjani.
Seminar Internasional, Tema: Library and Librarian Profession in the Future
Hari kedua (28/10), seminar internasional dihadiri oleh dua pembicara internasional, Shubhra Dutta dari India dan Priyanka Chatterje dari Singapura, dan satu pembicara nasional Bapak Ida Fajar Priyanto, Ph.D. dari Indonesia dengan moderator Safirotu Khoir, PhD, dari Universitas Gadjah Mada. Seminar Internasional membahas terkait manajemen repositori di perpustakaan perguruan tinggi, inovasi di bidang literasi informasi, hingga masa depan dari profesi pustakawan secara global.
Workshop Paralel dengan Beberapa Tema
Setelah sesi seminar internasional, pada hari kedua (28/10) kemudian dilanjutkan workshops dengan membahas topik seputar, repositori institusi, akreditasi perguruan tinggi, literasi informasi, dan kepemimpinan perpustakaan perguruan tinggi. Workshops KPPTI dihadiri oleh berbagai pembicara ahli di bidangnya, seperti: Dwi Fajar, S.Sos., M.M. dari UPN Veteran Jakarta; Sony Pawoko, S.Sos., M.T.I dari Universitas Indonesia; Amirul Ulum, S.Sos., M.IP dari Universitas Surabaya; Chandra P. Setiawan., M.Sc. dari Universitas Kristen Petra; Dhama Gustiar Baskoro, S.S., M.Pd. dari Universitas Pelita Harapan; Rikarda Ratih S, M.I.Kom dari Universitas Katolik Soegijapranata; Dr. Santi Delliana, S.Sos., M.I.Kom; dari Kalbis Institute, dan Dr. Purwani Istiana, S.IP., MA dari Universitas Gadjah Mada.
Workshop dilakukan secara paralel di 2 ruangan sekaligus secara bersamaan. Masing-masing ruangan terdiri dari 2 tema berbeda,yaitu:
Ruang Ballroom, tema:
Ruang Senggigi, tema:
Dengan berjalannya Konferensi Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia yang pertama diharapkan mampu menjadi salah satu konferensi kepustakawanan di Indonesia yang memberikan dampak nyata terhadap perkembangan dan inovasi di kalangan Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia.
