Perpustakaan UMA – Rabu 13 Maret 2019, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) kota Medan bekerjasama dengan Bank Indonesia cabang Medan melakukan kegiatan seminar ilmiah. Adapun kegiatan ini merupakan agenda lanjutan daripada Musyawarah Daerah IPI Sumut yang telah dilaksanakan satu hari sebelumnya. Seminar ilmiah yang diadakan di lantai 9 Bank Indonesia ini mendapat antusiasme cukup tinggi dari para peserta yang hadir mulai dari mahasiswa ilmu perpustakaan, praktisi perpustakaan, hingga pustakawan dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah turut hadir dalam acara tersebut.
Perpustakaan Universitas Medan Area yang seluruh pustakawan nya sudah menjadi anggota Ikatan Pustakawan Indonesia cabang Kota Medan turut serta dalam acara seminar ilmiah ini dengan mendelegasikan 2 pustakawan yaitu Irsyad Hanif Hutagalung, S.Sos dan Ramdani Ardiansyah, S.Sos untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut diawali dengan pembukaan oleh Moderator Dra Margaretha Elly Silalahi, M.Si dengan menyapa peserta dan memperkenalkan para pemateri yaitu T. Syamsul Bahri, SH. M.Si sebagai Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Ishak S.S, M.Hum sebagai Sekretaris IPI SUMUT, dan Drs. Zulkifli Simatupang, M.Pd sebagai dosen sekaligus pegiat Literasi. Seminar ilmiah yang dilakukan oleh IPI Kota Medan kali ini mengusung tema Kesiapan Pustakawan di Era Industri 4.0, yang mana perpustakaan UMA menilai seminar ini sangat tepat untuk diikuti karena perpustakaan UMA telah mengusung konsep prima, akurat dan aksesibel.
Pemateri pertama disampaikan oleh ketua IPI yang membahas profesionalisme pustakawan. Pada era industri 4.0 ini pustakawan tidak lagi cukup hanya mengelola buku melainkan mengelola informasi untuk sampai kepada pengguna. Ketua IPI juga menyampaikan bahwa Pustakawan harus mampu bergerak dan berkarya di era industri 4.0. Dengan dukungan Ikatan Pustakawan Indonesia yang turut mendampingi pustakawan tentu akan menciptakan peluang untuk pengembangan perpustakaan, pengembangan jabatan, diklat dan pembinaan, sertifikasi dan sampai akreditasi.
Hal lain juga disampaikan oleh Sekretaris IPI Sumut yang juga Dosen di jurusan Ilmu Perpustakaan USU. Beliau menyampaikan pada materi kedua bahwa Pustakawan harus mampu memenuhi kebutuhan informasi pengguna karena jika tidak, perpustakaan akan ditinggal. Di Era industri 4.0 perpustakaan masuk dalam kategori “big data” yang pada prakteknya “siapa yang memiliki data dialah yang unggul”. Maka dari itu, pustakawan harus mampu mempersiapkan data dan informasi dalam bentuk digital kepada pengguna bahkan sebelum di butuhkan. Dengan memiliki kunci “big data” tersebut, maka perpustakaan akan mampu bertahan di era 4.0 yang kemudian disebut Library 4.0, high technology, high library. Beliau juga memberikan gambaran tentang bagaimana perpustakaan di masa depan (library future) yang dicontohkan dengan beberapa perpustakaan luar negeri yang sudah menerapkan konsep library 4.0.
Selain itu, pemateri selanjutnya yang merupakan pegiat literasi menyampaikan perlunya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan dengan memberi sentuhan robot technology di perpustakaan sehingga pergeseran paradigma tentang perpustakaan hanya sebagai tempat penyimpanan buku akan berubah. Terakhir beliau menyampaikan, untuk menyepadankan era industri 4.0 maka perpustakaan perlu memperhatikan kebutuhan masyarakat, kebutuhan pelayanan, kebutuhan big data, dan kebutuhan pustakawan sehingga akan menuju smart library for library 4.0.
Penulis sendiri menyadari bahwa konsep library 4.0 di era ini adalah bukan lagi mimpi melainkan bukti nyata cepatnya dukungan teknologi informasi yang mempengaruhi segala aspek termasuk perpustakaan, perpustakaan juga harus mampu mensingkronisasi era industri 4.0 dengan konsep library 4.0 sehingga nantinya perpustakaan yang mampu masuk kedalam jaringan big data akan menjadi sumber dari segala sumber data masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu mengelola perpustakaan dengan baik menyesuaikan perkembangan era saat ini.
Kegiatan seminar ilmiah ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh peserta yang diwakili oleh pustakawan 5 orang kemudian mahasiswa 2 orang dan kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama.
© 2024 PDAI - Universitas Medan Area