Sudah sebulan lebih sejak pemerintah mengumumkan kebijakan untuk melakukan segala aktivitas dari dalam rumah. Termasuk diantaranya bekerja dari rumah atau sekarang lebih dikenal dengan Work From Home (WFH). Hal ini dikarenakan adanya pandemik yang sedang gempar di seluruh dunia hingga ke Indonesia, yaitu virus corona (COVID-19).
Dengan munculnya kebijakan tersebut, bukan berarti WFH kita menjadi tidak produktif dan membuat kita bermalas-malasan. Bahkan dengan adanya kebijakan tersebut, kita sebagai warga negara dapat mengambil banyak sisi positif dari WFH ini. Selain waktu berkumpul dengan keluarga menjadi lebih banyak, tentu saja dalam hal pekerjaan kita dapat mengasah skill dikala WFH ini.
Di waktu senggang antara berkumpul dengan keluarga dan WFH ini, tentu saja banyak berita yang terdengar, terlihat dan terbaca langsung baik melalui media sosial dan media elektronik. Bahkan banyak juga hal-hal yang dibuat langsung oleh masing-masing orang di media sosialnya. Secara tidak langsung, orang-orang yang melakukannya telah terlibat dengan literasi.
Literasi disini tidak hanya sekedar mendengar, melihat dan membaca serta menulis saja, namun kemampuan menganalisis setiap informasi yang ada juga termasuk di dalam literasi. Dengan adanya kemampuan tersebut, maka tujuan literasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dapat tercapai. Terlebih pada masa pandemik Covid 19 ini, masyarakat dituntut untuk lebih melek literasi.
Image : Shutterstock
Dimasa senggang dengan kesibukan WFH, banyak hal yang dapat dilakukan antara lain dengan membaca buku, mengasah skill menulis, membuat konten dan mencari informasi terkait hal-hal baru yang belum diketahui sebelumnya. Dengan kemajuan teknologi seperti saat sekarang ini, berbagaai informasi tersaji dengan mudah, banyak fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan secara gratis melalui media daring hingga media sosial. Beberapa penerbit hingga perpustakaan menyediakan e-book yang dapat diakses secara gratis. Dalam hal mengasah skill menulis dan membuat konten, dalam hal kecil dapat diterapkan melalui media sosial, seperti membuat konten pribadi hingga konten promosi dengan caption yang menarik. Akan tetapi sering kali ditengah kesibukan dengan WFH, terutama di media sosial kita disajikan dengan informasi yang belum tentu benar keberadaanya atau sering disebut dengan hoaks yang kemudian kita dengan mudahnya membagikan informasi tersebut kepada orang banyak. Hal ini secara tidak langsung dituntut kepada masyarakat untuk melek literasi. Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya kita melakukan pengecekan kebenaran beritanya apakah benar atau malah menjadi berita hoaks yang akan kita bagikan kembali.
Untuk itu ditengah keadaan seperti sekarang ini, sudah sepantasnya kita untuk melek literasi guna mengisi waktu luang ditengah kesibukan dengan WFH.